Jalan tol jakarta-surabaya

Jalan pantura
Adalah seorang Ahmad Dahlan sang mentri BUMN yang akan melepaskan jabatannya 2014 mendatang punya ambisi membuat jalan tol jakarta surabaya. Rencananya Akan di bangun di atas permukaan laut untuk menghindari pembengkakan dana dari besarnya pembebasan lahan. Jakarta surabaya punya jarak kurang lebih 784km kalau di tempuh dengan kendaraan Sekitar 8 jam dengan kecepatan tetap 100km/jam tapi pada kenyataanya dengan kondisi saat ini bisa memakan waktu sedikitnya 13 jam bahkan bisa 24 jam karena daya tahan tubuh terkuras dengan kondisi jalanan sepanjang jakarta surabaya sehingga akan sering berhenti untuk istirahat. Kondisi ini tentu membuang buang waktu dan sangat melelahkan. Dari segi efisiensi sungguh sangat jauh dari kata efisien apalagi dari hitungan ekonomi dan bisnis. Dengan kondisi ini investor asing akan enggan menanamkan modal di luar kota besar yg insfrastrukturnya lebih memadai.
Suasana lebaran di pantura
Dengan masalah ini maka roda ekonomi tidak bisa merata ke daerah dan akan terpusat di titik titik tertentu dan pada akhirnya kemiskinan akan susah untuk di tuntaskan. Masyarakat indonesia yang umumnya petani peladang dan pelaut akan sulit mengembangkan usaha mereka. Ongkos produksi akan meningkat karena jasa pengangkutan tinggi di karenakan infrastruktur yang tidak memadai. Pengentasan kemiskinan menjadi satu mimpi yang tak kunjung kesampaian selagi infrastruktur tidak ada solusinya.
Di manapun negara di dunia ini yang maju dari segi ekonomi memastikan infrastruktur adalah prioritas utama untuk memajukan rakyatnya.

Untuk masalah infrastruktur kita masih sangat jauh dari pada baik kalau tidak mau di katakan buruk. Ada titik terang saat mentri BUMN Ahmad Dahlan berhasil membangun Tol yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa ini terbentang sepanjang 12,7 km dengan ditopang sekitar 34.000 tiang pancang.



Pantura padat saat lebaran

Keberhasilan ini membuat beliau berambisi membangun tol atas laut jakarta surabaya yang jaraknya hampir 800km. inilah harapan kita indonesia mempunyai tol yang akan memperpendek waktu perjalanan dan akan memeratakan ekonomi yang di lintasinya. 

Namun,sudah kebiasaan indonesia kalau ada sebuah wacana projek besar pasti akan mendapat tentangan cacian cibiran dan sebagainya karena ketakutan kita dengan menguapnya uang negara karena di korupsi. Namun inilah sebenarnya ambisi yang bisa memajukan negara di masa depan. Belum ada seorang presiden pun yang mempunyai ambisi sebesar ini apalagi mengeksekusinya padahal seharusnya presidenlah yang punya tangan kuat untuk melaksanakan program pembangunannya. 

Harus di mulai dari ibukota dulu untuk kemudian merambah ke pulau lainya. Untuk melangkah 1000 meter kedepan harus di mulai dari langkah pertama dulu. Inilah langkah pertama kita seharusnya. Namun ide ini nampaknya hanya sebuah mimpi dan sekedar wacana saat banyak pihak yang akan mengganjalnya. Membuang uang negara,tidak efisien,tidak ada untung,tidak memihak pada rakyat kecil,perlu waktu sangat panjang untuk balik modal dan lain lain adalah senjata utama ganjalan itu. Padahal sudah kewajiban negara menyediakan infrastruktur yang bagus tanpa mengira untung dan rugi kepada rakyatnya sendiri. Sangat bodoh kita sesungguhnya saat menolak sebuah pembangunan mega projek jalan raya. Karena hanya dengan jalan raya yang memadai lah pengentasan kemiskinan akan terwujud. saat ongkos penghantaran logistik tak jadi masalah itulah ongkos produksi nelayan petani pekebun dan lain lain menurun dan akan menambah keuntungan mereka.




Tol kedah kuala lumpur

Berkaca pada negara tetangga kita malaysia kita sudah sangat jauh tertinggal di belakang dari segi ekonomi. Infrastruktur mereka yang tertata itulah daya tarik investor asing menanamkan modalnya di negara mereka. Tol di malaysia pada 2006 tercatat sepanjang 1.471km membentang di semenanjung malaysia menghubungkan seluruh kabupaten di malaysia sehingga kemajuan daerah merata di seluruh negara. Pembangunan mega projek ini di eksekusi oleh perdana mentri mahathir muhamad dan hampir menguras APBN kala itu. Tentangan dari rakyatnya hampir tak di dengar oleh sang PM yang punya anggapan bahwa infrastruktur bukanlah kemewahan tapi satu keperluan kalau mau memajukan negara. Tentangan itu akhirnya terpatahkan sehingga membawa malaysia masuk dalam infrastruktur terbaik asia setelah jepang dan hongkong serta membawa negara makmur seperti saat ini serta akan mempunyai gelar negara maju dunia di tahun 2020. 
Seluruh negri atau setingkat propinsi merasakan pemerataan pembangunan dan roda ekonomi merata di seluruh negara karena jarak sudah bukan lagi halangan buat mereka. mulai dari kabupaten/propinsi yang masyarakatnya adalah petani,pekebun sawit dan getah,pertambangan timah,dan lain lain merasakan kemudahan infrastruktur meningkatkan pendapatan mereka karena untuk menjual hasil produksi bukan lagi satu masalah. selain itu untuk kabupaten yang tidak ada penghasilan besar bisa memaksimalkan sektor pariwisata desa dan pantai mereka. itulah yang terjadi saat ini di malaysia dan rakyat hidup makmur karenanya.



Tol di malaysia salah satunya

Sebagai contoh tol kualalumpur-ipoh kedah sampai perbatasan thailand sejauh 470km dengan waktu tempuh 4-5jam dengan kecepatan rata rata 100km/jam padahal dulu perlu waktu 15jam untuk menempuhnya. Sementara kuala lumpur-johor bahru  hingga perbatasan singapura berjarak hampir 400km bisa di tempuh dalam 3-4 jam. Bisa di bandingkan waktu tempuh jakarta-kebumen selama 12jam padahal jaraknya hanya 433km. Bahkan saat sangat padat pada hari raya misalnya motor dari jakarta ke kota ini memakan waktu 26jam waktu terbuang sia sia. Kalau dari segi ekonomi 26 jam berarti telah kehilangan berjuta dolar. Wajar saja investor asing segan menanam uangnya di negri kita padahal investor lah yang mampu memajukan daerah kareana APBD yang tidak seberapa. Dengan kondisi seperti ini sangat mustahil melarang rakyat hengkang dari daerah dan mengadu nasib di ibukota dan memperburuk keadaan. namun apa daya pertanian warisan orang tua tak bisa menghidupinya, kapal ikan bapaknya tak bisa menambah keuntungan bagi mereka,pantainya yang indah indah dan memukau,pedesaan yang asri,gua gua yang dalam tak bisa di jadikan tempat wisata karena sulitnya akses ke tempat mereka.

Hanya pemimpin yang ambisius saja yang akan memajukan negara kita. Ekonomi daerah yang umumnya petani tak akan berubah kalau pemimpinya hanya memikirkan ekonomi yang tak jelas dan tidak riil. Kalau inftastruktur bagus ongkos kirim akan turun maka ongkos produksi petani menurun dan keuntungan akan meningkat. Kalau daya beli petani meningkat ekonomi negara akan anik dengan sendirinya,itu sudah jadi hukum ekonomi.
Mari dukung pemimpin yang punya ambisi besar demi negara ini siapapun dia....

Comments

Popular Posts